Senja yang terlarut tawa membungkam nestapa di penghujungnya
Sudah tak ku asa, malam berbintang teriring tawa
Tak pelak, hitam kelam
Langit muram kusam
Hendak cerita kepedihan
Namun kering mata lantaran luap
melahap panas menghangus
Senja tak berbekas lagi
Tawa tak beralas lagi
Penutupku adalah duka pilu
Hingga fajar gantikan senjaku kelabu
Thursday, April 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment